080109

Kamis, 8 Januari 2009

Hari terakhir ujian (UTS) di minggu pertama. Waktu tersisa 80 menit sebelum ujian berakhir, saat aku mulai menggoreskan pena ke kertas ini. Suara kertas, harmoni angin yg mengelus dedaunan, dan kicauan burung di luar. Hanya itu suara yg terdengar di ruangan kecil ini. Selain itu, semuanya hening. Peserta ujian menunduk dalam sunyi. Menatap huruf-huruf yang menari lincah di lembar jawaban mereka. Ada satu-dua yang tersenyum menatap kertasnya. Entah senyum puas karena dapat menemukan jawaban soal, atau hanya senyum pasrah melihat jawaban yang belum tentu benar.

Penulis sendiri iseng-iseng mencorat-coret kertas buram yang disediakan pengawas. Tak tahu juga jawabannya benar atau salah. Pekerjaannya memang hampir selesai, tinggal dua nomor pilihan ganda yang masih diragukan jawabannya. Penulis tiba-tiba tersadar, ke manakah bapak pengawas? Dari belakang terdengar suara menjawab pertanyaan tersebut.
"Yang sudah selesai bisa dikumpulkan?"
"????" gumaman para peserta ujian muncul, bukankah masih lama? pikir mereka.
"Masih ada satu jam lagi." sahut pengawas.
"Huff.." dengus kelegaan keluar dari mulut para peserta.

Sudah sepuluh menit sejak penulis mulai menulis kisah ini. Dan waktu yang tersisa tinggal 1 jam, tapi penulis bermaksud meninggalkan ruangan ini. Meninggalkan hari terakhir ujian di minggu pertama. Masih 3 hari lagi, ujian hari Senin depan dihadapi. Penulis segera menuliskan 2 jawaban terakhirnya (lagi-lagi entah tepat atau tidak), menyerahkan lembar jawaban ke pengawas, dan keluar dari ruangan sempit ini.

Suara kertas yang dibalik, dengungan peserta ujian di luar, dan suara gesekan sepatu dengan lantai masih terdengar di situ. Di ruangan sempit lantai tiga salah satu gedung di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara yang menjadi saksi bagi 18 orang mahasiswa. Para peserta ujian. Di siang hari yang mendung.

0 komentar: